google.com |
Kehidupan di dunia ini ada banyak macamnya. Ada kehidupan yang penuh
perjuangan, ada pula kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kehidupan yang penuh
cinta. Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dan cinta. Tanyakan pada
diri sendiri? Apakah kita menginginkan kebencian, dendam dalam hati. Tentu, tidak!
Ketika hati seseorang dihinggapi rasa benci atau dendam maka tidaklah bahagia
kehidupan orang tersebut. Kebahagiaan juga selalu masuk kepada tujuan utama
setiap manusia. Karena tanpa kebahagiaan ataupun cinta, maka manusia tidak akan
mencapai kehidupan yang hakiki.
Cinta, kata yang penuh misteri. Setiap menyebut kata cinta, maka kita
pasti menunjuk ke posisi jantung. Karena, cinta merupakan sumber dari kehidupan
manusia. Ibarat jantung, apabila jantung tidak berdetak maka manusia akan mati.
Tanpa cinta, maka manusia tidak akan hidup.
Kata cinta, sering diartikan oleh banyak orang sebagai kasih dan sayang.
Ada pula yang mengartikan sebagai hubungan antar dua sejoli yang tengah di
mabuk asmara.
Ungkapan cinta, menjadikan seseorang memiliki koneksi kuat kepada siapa
yang dia tujukan rasa cinta.
Bentuk cinta, berbagai rupa. Kata, puisi, do’a, ataupun curahan segala
pengorbanan.
Namun, cinta yang hakiki dan sejati hanya ada satu, yaitu cinta kepada
Allah, Tuhan Pemilik hati. Tuhan, satu-satunya Dzat yang wajib kita sembah dan
kita cintai. Tanpa Allah, kita akan terasa hampa. Mencintai Allah adalah
kewajiban utama yang harus dipenuhi. Maka dari itu, jangan buat Allah cemburu
dengan rasa cinta kita kepada makhluk melebihi cinta kita kepada Allah.
Kebahagiaan yang hakiki adalah cinta yang hakiki. Perasaan misterius yang
hanya dirasakan oleh hamba yang sejati. Perasaan itu akan membawa kita kepada
sebuah koneksi dimana hati kita berinteraksi kepada Ilahi. Dan tujuan kehidupan
akan terasa sempurna dan terasa abadi.
Banyak manusia sekarang terus membangun tembok-tembok besar dan bangunan
megah. Namun hati mereka kosong akan cinta. Karena tujuan mereka bukanlah cinta
yang hakiki, namun cinta yang tak berarti.
Maka dari itu bangunlah cinta hakiki dari sekarang. Cinta yang dibangun
hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam. Berikut bukti cinta Allah kepada kita
yang harus kita balas.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al Baqarah ayat 186)
Bagaimana membangun cinta kepada Allah?
“Banyak jalan menuju Roma.” Banyak pula jalan menuju cinta-Nya.
Salah satu cara membangun cinta kepada Allah adalah dengan Al-Qur’an.
Loh? Kenapa Al-Qur’an?
Al-Qur’an adalah firman-Nya yang langsung diberikan kepada manusia
melalui perantaranya, Nabi Muhammad saw. Firman yang memang ditujukkan khusus
kepada manusia, ciptaannya yang sempurna. Itulah tanda cinta Allah kepada kita.
Allah ingin berkomunikasi kepada kita lewat Al-Qur’an. Allah ingin tetap
menjaga kita dalam jalan kebenaran. Oleh karena itu, ketika kita ingin
membangun cinta kita kepada Allah maka bacalah Al-Qur’an. Bacalah firman-Nya.
“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus ayat
57).
Sungguh ironi, bahwa sekarang banyak hamba-Nya yang tak peduli dengan
Al-Qur’an. Tak peduli dengan berinteraksi dengan Al-Qur’an. Buktinya adalah
banyak yang jarang membaca Al-Qur’an bahkan tidak bisa membaca Al-Qur’an. Dan
juga, tidak ada keinginan untuk belajar mengenal Al-Qur’an.
Seperti kita ketahui, bahwa Al-Qur’an adalah penawar hati yang dihinggapi
nafsu setan.
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Al isra ayat 82)
Apa akibat yang timbul jika kita jauh akan Al-Qur’an?
Kita akan jauh dari rahmat Allah, tidak ada iman dalam hati kita, tidak
ada ketenangan dalam hati kita, tidak ada cahaya dalam hati kita. Dan itu
berimbas kepada kehidupan kita, baik dari keseharian kita ataupun kepada tingkah
laku kita.
Orang yang jauh dari Al-Qur’an, akan timbul kehidupan yang penuh akan keraguan. Ragu untuk berbuat baik,
yakin untuk berbuat kejahatan. Dan akhirnya, banyak keburukan yang terjadi
bukan?
Contohnya, anak yang membangkang kepada orang tua, Remaja yang berperilaku
di luar batas, para orang dewasa yang menyiksa kepada yang lemah dan masih
banyak lagi kejadian di luar sana yang tidak bisa disebut satu demi satu. Itu beberapa
hal yang timbul karena mereka tidak tahu akan makna Al-Qur’an, yang seharusnya
mereka tahu bahwa dalam Al-Qur’an banyak terdapat hikmah dalam berkehidupan.
“Demi Al Quran yang penuh hikmah.” (yassin ayat 2)
Maka dari itu, mari sama-sama kita mulai dari sekarang untuk belajar
Al-Qur’an. Terutama mulai terlebih dahulu untuk lancar membaca ayat dan arti
Al-Qur’an. Tentunya juga hal ini harus didukung penuh dari orang terdekat,
itulah yang utama. [end]
0 komentar:
Post a Comment
Silakan, setelah download / baca artikel saya .. mohon tinggalkan komentar.. :)
terima kasih kedatangannya.. selamat datang kembali :D