Wednesday, July 1, 2015

Jurnal Pertama Di Bulan Oktober

Dimulai dari sebuah pertanyaan besar. Alasan apa yang membuat diriku mau menjadi seorang guru?

Awal saya terjun menjadi seorang pengajar (saya sebut pengajar bukan guru) adalah keinginan orang tua. Saya sebenarnya berkeinginan menjadi wirausahawati. Seorang yang saya anggap berperan besar dalam image saya. Berhubung saya kurang terlalu aktif berbicara dan memahami sebuah pelajaran, maka dari itu saya berkeinginan menjadi pengusaha. 

Namun, semua berubah saat masuk di jurusan pendidikan. Banyak sekali ilmu yang bisa saya dapatkan lewat
bangku kuliah. Mulai dari teknik belajar, menyampaikan dan menjadi seorang guru yang dianggap mulia sekarang ini. Realita sekarang guru sangat berbeda dari kenyataan. Memang, guru itu makmur, guru itu sukses. Namun, pemerintah sendiri seolah-olah sedang mempermainkan Guru yang menjadi buktinya adalah peraturan yang asal masuk, asal di aplikasikan. Mulai dari kurikulum yang tidak jelas (sekolah diberikan pilihan kurikulum, ada yang dipaksakan menggunakan kurikulum tertentu), gaji yang tak kunjung turun, guru wiyata yang sudah lama mengajar namun nasibnya tidak jelas, dan masih banyak lagi peraturan-peraturan yang terkadang berat sebelah. 

Saya yakin disini bahwa melihat alasan tersebut, kita hanya bisa mendapatkan satu banding 100 guru yang memiliki niat ikhlas untuk mengajar. Saya disini berusaha untuk menyadarkan diri bahwa menjadi guru itu bukanlah karena gaji bukanlah karena kehendak orang tua. Saya ingin bahwa menjadi seorang guru adalah panggilan dari hati, panggilan jiwa. Maka dari itu, saya terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, menjadi guru yang berkualitas dalam bidang akhlak dan ilmu. Bismillah, semoga Allah meridhoi, Aamiin… :)

0 komentar:

Post a Comment

Silakan, setelah download / baca artikel saya .. mohon tinggalkan komentar.. :)
terima kasih kedatangannya.. selamat datang kembali :D