Thursday, December 1, 2016

Saturday, November 12, 2016

Nasihat Dzu Al Nun Al Mishr

Kehidupan yang fana ini membutuhkan banyak sekali nasihat, agar kehidupan yang kita lalui bisa bermakna dan bermanfaat. Dalam bukunya Imam Al-Ghazali, Majmu'ah Rasa'il yang sudah diterjemahkan ke dalam buku berjudul Jalan Hidup Kaum Sufi oleh Umar Faruq ini membahas tentang banyak sekali nasihat nasihat kehidupan. Kaum sufi adalah suatu kaum yang berprinsip tentang akhirat, dan kehidupannya penuh dengan wara' dan zuhud. 

Salah satu nasihat yang ditampilkan di dalam buku tersebut adalah ketika Imam Al-Ghazali menceritakan tentang seorang guru yang menasihati muridnya. Guru tersebut adalah Dzu Al Nun Al Mishr. 
Nasihatnya berbunyi, "Jika kamu mampu mempersembahkan ruh, maka berangkatlah. Jika tidak mampu, maka jangan sekali-kali menyibukkan diri dengan laku sufi."

Kemudian Imam Al-Ghazali menyampaikan delapan hal yang harus diperhatikan. Empat dari delapan nasihat itu dikerjakan dan empat sisanya ditinggalkan. 
Adapun empat hal yang harus ditinggalkan adalah sebagai berikut:

(1) Jangan bertukar pikiran dengan seseorang tentang suatu masalah yang kamu mampu mengerjakannya, karena dalam hal ini mengandung banyak tanda, di mana dosanya lebih banyak daripada manfaatnya. Mengapa dosanya lebih banyak, karena hal itu menjadi sumber bagi setiap akhlak yang jelek, seperti ria', hasud, sombong, dendam, permusuhan, dan bangga-banggaan. Memang benar, seandainya muncul suatu masalah antara dirimu dengan seseorang atau sekelompok orang, sedangkan kamu bermaksud mempertegas dan memenangkan kebenaran, sehingga kebenaran tidak tersia-sia, maka kamu boleh membahas dan mendiskusikannya. 
Akan tetapi, hal inipun harus memiliki dua tanda:
Pertama, kamu tidak mengubah sikap dan tidak membeda-bedakan antara apakah kebenaran itu muncul dari lidahmu atau teman diskusimu;
Kedua, diskusi di tempat yang sunyi lebih kamu sukai daripada di tempat umum yang ramai.
Imam Al-Ghazali mengingatkan kita, karena di dalamnya banyak sekali manfaat bagi kita.

(2) Ketahuilah, mempertanyakan sesuatu yang sulit sama halnya dengan menyodorkan penyakit hati kepada seorang dokter, dan jawaban untuk pertanyaan itu merupakan salah satu upaya atau terapi menyembuhkan penyakit. Ketahuilah, orang yang bodoh adalah orang yang hatinya sakit, sedangkan seorang ulama yang mengamalkan ilmunya adalah seorang dokter. Ulama yang kurang, terapinya tidak mustajab. Sedangkan ulama yang sempurna, tidak mampu menyembuhkan setiap penyakit, tetapi hanya mampu menyembuhkan penyakit orang yang memang mengharapkan kesembuhan dan kebaikan. Jika penyakitnya sudah kronis atau akut, maka sulit diharapkan kesembuhannya. Dalam hal ini, seorang dokter atau tabib cukup mengatakan,"Ini tidak mungkin disembuhkan," Karena itu, kamu jangan disibukkan dengan mengobatinya karena hanya menyia-nyiakan umur. 


Bersambung ...... 


Sumber : Jalan hidup kaum sufi, Imam Al-Ghazali.

Sunday, November 6, 2016

PAHALA PEKERJAAN DITENTUKAN DARI NIATNYA

Ada sebuah hadits mengatakan
 
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab ra., beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”

Tuesday, August 2, 2016

Spirit of Learning


Everyday is a wonderful day, for me or for others. And it each day, i work and live in school as a teacher. I have taught since 2015, and now counted as one year. So many experienced in there. One of the biggest thing is when student felt sad if i'm not teach them. It's so wonderful. I can't imagine if every students in the world are doing like that. I think it will be great.
.
In Islam itself, teach about how important to learning and seeking knowledge. Because learning make us to be a wise person. We can take example from Prophet's life. Our Prophet, Muhammad Saw, always told the servant to cultivate and searching for knowledge in whatever form as long as it's good for us. Allah also say in the Qur'an that :

Read in the name of your Lord Who created. He created man from a clot. Read and your Lord is Most Honorable, Who taught (to write) with the pen. Taught man what he knew not.
(Surah Al Alaq 96:1-5)

And also "It was narrated that Anas bin Mâlik said: The Messenger of Allah said “Seeking knowledge is a duty upon every Muslim”.  
Now we know, that so important it is. And we can more and more love to seeking knowledge. 

Monday, August 1, 2016

Overthinking Gak Bagus Buat Kesehatan



Seri Fallacy : Overthinking


Seri Fallacy : Overthinking

Pada suatu hari, Sherlock Holmes membaca tulisan mengenai dirinya yang ditulis John Watson. Sherlock protes karena pada tulisan tersebut John mempermasalahkan ketidaktahuan Sherlock tentang bumi mengelilingi matahari.
“Begini.” Kata Sherlock menjelaskan. “Otak manusia pada awalnya sama seperti loteng kecil yang kosong, dan kau harus mengisinya dengan perabot yang sesuai dengan pekerjaanmu.
Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannya ke dalam loteng-otaknya. Ia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah sangat banyak. Semuanya itu diatur rapih dalam loteng-otaknya sehingga ketika diperlukan, ia dapat dengan mudah menemukannya.

Friday, July 8, 2016

#11 Bagaimana Hukum Menyimpan Uang di Bank Konvensional?

Penanya:
H. Tamrin Harahap dan Aziz Harahap, Ketua dan Sekretaris PRM Sibaruang
.
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya menyimpan uang kas Muhammadiyah di bank (BNI)?
.
    Perlu diketahui bahwa pada saat ini BNI ada dua macam, yakni BNI konvensional yang dalam praktik perbankan menggunakan sistem bunga; dan BNI syariah yang dalam praktik perbankannya menggunakan sistem bagi hasil (mudlarabah). Boleh jadi yang saudara tanyakan atau dimaksudkan dalam pertanyaan tersebut adalah BNI konvensional. Terhadap penggunaan bank milik Pemerintah yang konvensional ini, dalam Muktamar Majelis Tarjih 1968 di Sidoarjo Jawa Timur, – dan sampai saat ini belum ada perubahan,- diputuskan: Bunga yang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada para nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk perkara musytabihat. Kata musytabihat dalam pengertian bahasa ialah perkara (sesuatu) yang tidak jelas. Adapun menurut pengertian Syara’ ialah sebagaimana yang tersimpul dalam Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Nu’man Ibn Basyir yang kesimpulannya sebagai berikut: Bahwasanya yang halal sudah jelas, demikian pula yang haram, yaitu telah dijelaskan oleh al-Qur’an maupun al-Hadits dengan nash-nash sharihnya. Misalnya, daging kambing halal dimakan dan daging babi haram dimakan. Selain yang telah ditentukan hukumnya dengan jelas itu, terdapat beberapa hal yang hukumnya tidak jelas bagi seseorang atau beberapa orang, apakah itu halal atau haram, sehingga dari mereka timbul ragu-ragu dan tidak dapat menentukan salah satu di antara dua macam hukum itu. Perkara yang masih meragukan dan tidak jelas hukumnya inilah yang disebut musytabihat
.
Terhadap hal yang masih musytabihat atau masih diragukan hukumnya, Nabi Muhammad saw telah menganjurkan agar kita berlaku hati-hati dengan menghindari atau menjauhinya demi untuk menjaga kemurnian jiwa dalam pengabdian kita kepada Allah Swt. Hal ini dikecualikan manakala dalam rangka menjaga kemaslahatan kehidupan baik dalam urusan keduniaan maupun urusan keakhiratan tidak ada jalan lain atau nyaris tidak mungkin untuk dihindari, seperti di suatu daerah yang tidak atau belum ada lembaga keuangan seperti bank yang beroperasi dengan menggunakan sistem syariah. Namun pada saat ini lembaga keuangan syariah sudah berdiri di berbagai tempat, seperti BNI juga telah membuka kantor cabang BNI Syariah di berbagai daerah. Selain itu, di berbagai dareah juga telah berdiri Baitul Mal wat Tamwil (BMT). 
.
Dengan memperhatikan keterangan di atas, hendaknya dana milik Muhammadiyah disimpan di lembaga keuangan yang beroperasi dengan menggunakan sistem syariah, misalnya BNI Syariah. Jika demikian, dana milik Muhammadiyah yang telah terlanjur disimpan di BNI konvensional dapat dipindahkan ke BNI Syariah yang terdekat yang telah ada, atau di lembaga keuangan syariah yang lain. Jika memang di daerah saudara belum ada lembaga keuangan syariah, maka tentunya masih dibolehkan menggunakan Bank konvensional milik Pemerintah, mengingat sebuah hadits:
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ [رواه أحمد وابن ماجه].

Artinya: “Tidak boleh membuat kemadlaratan pada diri sendiri dan tidak boleh membuat kemadlaratan pada orang lain.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah].
Dan kaidah ushul fiqh:
الضَّرُوْرَاتُ تُبِيْحُ اْلمَحْضُوْرَاتِ
Artinya: “Kemadlaratan-kemadlaratan itu membolehkan larangan-larangan
Wallahu a’lam bishshawab. *dw)
 
 
Sumber artikel: http://sangpencerah.com/2013/10/bagaimana-hukum-menyimpan-uang-di-bank.html

Monday, July 4, 2016

Kisah Sukses "Si Lumpuh dan Si Buta"


Pada suatu hari ada seorang lumpuh pergike sebuah warung dengan muka bersedih. Duduklah ia di sebelah orang yang sudah sejak tadi berada disitu. “Saya tidak bisa datang ke pesta Sultan.” keluhnya, karena kakiku yang lumpuh sebelah ini aku tidak bisa berjalan dengan cepat.”

Orang di sebelahnya menganglain.kat kepala dan berkata,”Aku juga diundang ke pesta Sultan. Tetapi keadaanku lebih buruk dari Saudara. Saya Buta, saya tidak dapat melihat jalan meskipun saya diundang.

Orang ketiga yang sejak tadi mendengar percakapan mereka berkata,”Tetapi, kalau saja kalian menyadarinya, kalian berdua mempunyai sarana untuk mencapai tujuan kalian. Yang buta bisa berjalan, yang lumpuh didukung di punggung. Kalian bisa menggunakan kaki si Buta dan Si Lumpuh untuk menunjukkan jalan.”

Friday, July 1, 2016

Membangun Cinta kepada Allah

google.com
Kehidupan di dunia ini ada banyak macamnya. Ada kehidupan yang penuh perjuangan, ada pula kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kehidupan yang penuh cinta. Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dan cinta. Tanyakan pada diri sendiri? Apakah kita menginginkan kebencian, dendam dalam hati. Tentu, tidak! Ketika hati seseorang dihinggapi rasa benci atau dendam maka tidaklah bahagia kehidupan orang tersebut. Kebahagiaan juga selalu masuk kepada tujuan utama setiap manusia. Karena tanpa kebahagiaan ataupun cinta, maka manusia tidak akan mencapai kehidupan yang hakiki.
Cinta, kata yang penuh misteri. Setiap menyebut kata cinta, maka kita pasti menunjuk ke posisi jantung. Karena, cinta merupakan sumber dari kehidupan manusia. Ibarat jantung, apabila jantung tidak berdetak maka manusia akan mati. Tanpa cinta, maka manusia tidak akan hidup.

Tuesday, June 28, 2016

#10 Bagaimana Melakukan Sujud Tilawah (Sujud Sajdah)

google.com
Kenal dengan istilah Sujud Sajdah? Hem.. Kapan kita tahu tentang istilah sajdah?
Pada saat kita membaca Al-Qur'an, dalam cetakan manapun pasti kita menemukan tulisan "sajdah" di pinggir ayat. Dan apabila kita menemukan ayat tersebut, kita dianjurkan untuk sujud. Bagaimana hukumnya? Berikut akan saya paparkan informasi mengenai sujud Sajadah atau sering disebut sujud Tilawah:

Sujud tilawah ialah sujud yang dilakukan oleh seorang muslim pada waktu membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajdah yang dilakukan baik dalam keadaan sedang melaksanakan shalat maupun di luar shalat, berdasarkan beberapa hadits berikut:

Saturday, June 25, 2016

Consistency Make you Big

Konsisten

Last night, I have time to read. So, I read a book that motivated me. I love this kind of book because I think that we must motivate ourselves so we don’t get down easily. Many people are doing psychotherapy for their faith, their spirit but in Islam, we have ways. One of that is try to read an Islamic book and see the prophet life as our model. 

Wednesday, June 22, 2016

The Concept of brotherhood in Islam _ Islamic Course


It is often stated that “Religions are the cause of many of today’s problem all vying against each other to proclaim they are the only universal religion for mankind. They do not bring about peace and unity but hate and disunity!

Many of today’s problems derive from the fact that the world in which we live is rapidly becoming one world. With modern technology, communication and transport, mankind is no longer isolated from each other; instead mankind out of necessity must learn to live close together in intimate contact with each other. In other words, they must become a true brotherhood. This requires many adjustments.
First of all mankind needs some sort of rules of conduct to help them interact with each other. Since all mankind desires peace, then the only real way to achieve that is through religion. Religion is not the cause of many of today’s problems; it is the misuse of religion.
What is Religion?
Religion is a divine system of beliefs, acts of worship, and rules of conduct to enable human beings to achieve nearness to Allah and to lead a peaceful life.

Sunday, June 12, 2016

Jihad Perempuan di Bulan Puasa

Oleh: Kholili Hasib

Puasa bukan sekedar menahan makan, minum dan berhubungan badan di siang hari. Tapi ada beberapa hal yang harus ditahan untuk bisa menjalani puasa yang sempurna (tamam al-shoum). Puasa yang sempurna adalah puasa dengan menahan anggota-anggota tubuh dari hal-hal yang dimakruhkan. Menjaga mata dari pandangan yang tidak disukai Allah Subhanahu wa ta’ala, menahan lisan dari ucapan-ucapan yang tidak perlu, serta mecegah telinga untuk mendengar hal-hal yang diharamkan Allah Swt (Bidayatul Hidayah, hal. 55).
Melakukan perkara-perkara yang makruh dan haram memang tidak membatalkan puasa. Namun menurut Imam al-Ghazali, hal tersebut dapat mengurangi bahkan membatalkan pahala puasa. Seperti ghibah tidak membatalkan puasa, akan tetapi orang yang melakukan ghibah pahala puasanya akan terkikis.  Mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu, juga tidak membatalkan puasa. Namun aktifitas makruh ini mengurangi pahala.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu ‘alai wa sallam bersabda: “Ada lima perkara yang membatalkan puasa, yaitu: berbohong, bergunjing, memfitnah, mengucapkan sumpah palsu, dan memandang dengan nafsu”.

Monday, June 6, 2016

Welcome Ramadhan: Doa Berbuka Puasa yang Shahih

Doa Berbuka Puasa yang Shahih

Segala puji bagi Allah shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad keluarganya para sahabat dan yang mengikutinya dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba'du:

Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa

Saat berbuka puasa merupakan saat yang dinantikan oleh mereka yang berpuasa, namun jangan lupa untuk membaca doa supaya puasa dan makanan kita mendatangkan keberkahan.

Doa setelah melaksanakan beberapa ibadah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam syari’at seperti doa setelah melaksanakan shalat-shalat dan manasik haji, demikian juga termasuk puasa Insya Allah, apalagi Allah Ta’alaa telah menyebutkan ayat anjuran berdoa diantara ayat-ayat puasa yaitu firman-Nya:

قوله تعالى : ( وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون ) البقرة / 186
Artinya: (dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku maka sesungguhnya Aku dekat, Aku mengkabulkan seruan orang yang berdoa apabila berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran)
[QS Al-Baqarah:186]

Ayat diatas menunjukkan pentingnya berdoa dibulan mulia ini.

Friday, June 3, 2016

Welcome Ramadhan, Welcome to Jannah of the world

google.com


Ahlan Wa Sahlan always be said from a person to someone or something that come closer to us. It was a tradition of Ummah especially Muslims. We are muslim and we are obey to God. One of the greatest month that full of mercy is Ramadhan. Two days more, at 6th June, we will meet Ramadhan. I and you absolutely are very happy for it. Alhamdulillah...
Yeah... 
.
Ahlan Wa Sahlan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan. Disamping bulan yang special, di bulan ini juga pahala akan dilipatgandakan. Siapa yang tidak senang? 
Kita perlu bersyukur, karena kita masih diberikan umur sampai menjelang bulan Ramadhan. Semoga saja umur kita juga masih panjang, dan kita diberi kesempatan untuk bertaubat, membersihkan diri dan menambah amalan-amalan baik kita. 
google.com
-
Agar Ramadhan kita tahun ini meningkat amalannya dari Ramadhan tahun kemarin, alangkah baiknya kalau kita memiliki planning dalam beribadah. Ada satu pepatah mengatakan "Tujuan tanpa rencana hanya angan-angan/mimpi".

Wednesday, April 20, 2016

Situs Penyedia Referensi Tempat Kuliah Pascasarjana - luar negeri


Pada awal masa-masanya mau lulus kuliah, itulah waktu sibuk-sibuknya di komporin sama dosen saya untuk melanjutkan S2 setelah lulus S1 kemarin. Pasalnya, dosen saya rata-rata sudah S2 bahkan ke luar negeri. Beliau-beliau menyodorkan berbagai pamflet yang menyertakan informasi kuliah ke luar negeri atau dalam negeri. Ada yang pakai fee ada juga yang free . Jujur! saya pada saat itu mulai terhalusinasi untuk mengikuti saran beliau-beliau, terutama Pak Naufal, Pak Nurwanto, dan Pak Sobar. Beliau merupakan dosen favorit saya ketika kuliah di UMY dulu. Beliaulah yang sering memotivasi saya untuk melanjutkan kuliah S2. Walaupun saya tidak memiliki prestasi apa-apa, tapi lumayan IPK dapat bagus. Jadi, saya berani mencoba untuk mengumpulkan persyaratan untuk S2. 
-
Rencana yang sangat saya impikan adalah bisa kuliah ke Ausy alias Australia. Ada beberapa alasan kenapa saya memilih Ausy, adalah jarak yang dekat, lingkungan yang kondusif, dan beberapa referensi yang menyebutkan bahwa Australia adalah tempat yang menyediakan pendidikan terbaik. Huph! "Saya harus dapat beasiswa!" 
Ya, kata itu yang dulu pernah ada dibenak pikiran saya. Soalnya, kuliah ke luar negeri terkenal dengan biaya yang tidak kecil. Butuh beratus-ratus juta, kalau kita ingin kuliah ke sana. Makanya saya mencoba untuk mengikuti program beasiswa pascasarjana yang ada di Indonesia. Salah satu yang saya pilih adalah LPDP. 
-
LPDP memiliki syarat bahwa harus mempunya TOefl ITP sebesar 550 jika ingin ke luar negeri, di samping persyaratan yang lain. Akhirnya saya mencoba untuk ikut Tes Toefl ITP di ELTI Yogyakarta dan mengambil kelasnya. 
Saya masih ingat dulu perjuangan saya untuk ikut tes TOEFL. Duh, dulu belum ada motor dan jarak dari kampus lumayan jauh. Untungnya ada satu teman saya yang baik hati mau mengantarkan saya ke Tempat tujuan untuk beberapa kali. Terima kasih... :) 
Hasil keluar, dan sayang sekali score yang saya dapatkan kurang, hanya sekitar 500. Kalau dari hasil tersebut sii, saya sudah bangga karena pas tes juga saya tidak belajar. heheh.. jadi ya maklum kalau hanya dapat segitu. 
-
Sebenarnya masih bisa dapat beasiswa dengan score segitu, tapi harus ngambil yang dalam negeri. Dan akhirnya saya putuskan untuk mengambil kuliah di UNY. Berhasilkah saya? 
Next!
Beberapa hari saya mengumpulkan persyaratan -persyaratan untuk dapat beasiswa dari LPDP. Dan sudah pula meminta surat rekomendasi dari para dosen. Eng ing Eng........ 
Beberapa bulan berlalu, saya masih belum menyetorkan persyaratan ke LPDP. Padahal, tinggal di setorkan saja karena semua sudah lengkap. Tapi entah ya, apa mungkin saya yang males, atau emang saya butuh pemikiran yang matang yang akhirnya saya putuskan untuk tidak menyetorkan dulu persyaratan yang ada. 
-
Al hasil sampai detik ini, persyaratan yang sudah terkumpul itu hanya terpajang rapi di dalam kamar saya. Hemm... 
Sekarang, saya sudah mendapat pekerjaan dan kenangan itu masih menohok saya. Karena apa... Saya masih memiliki keinginan besar untuk melanjutkan studi ke luar negeri ataupun  di dalam negeri. Mengalah hati, untuk merawat kedua orang tua yang sudah masuk ke lanjut usia. Saya mencoba untuk stay di rumah. Mungkin suatu saat saya bisa merealisasikan keinginan saya, namun kapannya saya belum tahu. Saya hanya bisa berdoa dan berusaha untuk mencapai keinginan saya yang satu itu. 
-
Ini beberapa pengalaman sedikit sedih. Saya hanya bisa berharap semoga di luar sana, teman saya, saudara saya, atau pun adik-adik saya, bisa menuntut ilmu sampai ke negeri China. Karena saya  yakin, ilmu sangat berguna baik di dunia ataupun di akhirat kelak. 
Saya hanya bisa memotivasi dan memberikan beberapa informasi yang saya punya untuk kalian yang mau melanjutkan S2 nya. 
-
Info untuk Scholarship of USAID (United States):
http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/
Info untuk Endeavour scholarship:
https://internationaleducation.gov.au/Endeavour%20program/Scholarships-and-Fellowships/Pages/default.aspx
Info untuk LPDP:
Info tempat S2 terutama jurusan pendidikan ke luar negeri :
.
Selamat berjuang ya teman-teman semua! Jangan pantang menyerah!

Tuesday, April 12, 2016

Belajar Sabar!

Sabar menghadapi kesabaran

Perjumpaan dengan sebuah waktu, menjadi rahasia yang tidak bisa terkuak dengan tepat. Misteri semakin banyak dan pertanyaan semakin tidak bisa terpecahkan. Manakala datang suatu waktu dimana manusia dituntut untuk sabar, saat itulah kesabaran di uji. Manusia tanpa adanya manusia yang lain, tentu tidak bisa merasakan sabar. Maka dari itu, sabar tidak bisa dirasakan jika tidak ada manusia. 
.

Saturday, March 26, 2016

Sosok Muhammad Al Fatih sebagai Cerminan Generasi Cemerlang

Membaca kondisi bangsa sekarang ini, sangat berbeda dengan kondisi generasi dulu. Gambarannya bisa dilihat dalam bacaan berikut:
Semoga menjadi penyemangat hidup kita
-
Pemuda Terbaik Dunia
-
Kalau saja Mahmed II hidup kembali dan melihat kondisi pemuda saat ini, mungkin ia sudah geleng-geleng kepala tak habis pikir. Ah, betapa kualitas kita dan dirinya terbentang amat jauh!
Saat kebanyakan pemuda berumur 21 tahun sudah angkat dagu, bangga bisa taklukkan hati wanita, Muhammad Al-Fatih sudah mampu taklukkan Konstantinopel!
.
Saat para pemuda bersenang-senang habiskan umur 8 tahunnya dengan menghafal lagu-lagu orang dewasa, Muhammad Al-Fatih sudah hafalkan seluruh ayat Al-Quran dalam kepalanya.
Saat para pemuda masih bingung dengan mimpinya, tidak tahu akan jadi apa, "let it flow" katanya, Muhammad Al-Fatih sudah bertekad dengan lantang sejak kecil, "Ayah, aku ingin menaklukkan Konstantinopel!"
.
Tekadnya tidak berakhir dengan teriakan lantang saja. Muhammad Al-Fatih memiliki visualisasi mimpi yang teramat jelas. Sejak kecil ia bersama ayah dan gurunya sudah memandang Benteng Byzantium dari atas bukit.
“Nak, benteng itu yang akan kau taklukkan nanti," seru Sang Ayah.
Muhammad Al-Fatih bahkan memiliki ruangan khusus berisi miniatur Konstantinopel, lengkap dengan peta dan strategi perang. Betapa ia tidak main-main dengan mimpinya.
.
Saat para pemuda begitu mudah mengeluh, merasa punya segudang masalah dan tekanan hidup, lalu menganggap hidupnya akan berakhir sia sia, Muhammad Al-Fatih sudah dibebankan amanah yang begitu besar bahkan sejak ia lahir ke dunia.
Ia menjadi tumpuan harapan tiga generasi akan takluknya konstantinopel, janji Allah yang diucapkan Rasulullah ﷺ ratusan tahun silam. Ia menjadi harapan dari 6 abad perjuangan para pendahulu. Bayangkan! Harapan 600 tahun perjuangan para pendahulu dibebankan pada pundaknya! Ah, tapi sedikitpun ia tak gentar, tak mundur barang sejengkal!
.
Saat para pemuda habiskan waktunya untuk bersenang-senang, menonton film, nongkrong berjam-jam, Muhammad Al-Fatih memilih tingkatkan kemampuan fisik dan mengisi otaknya. Ia kuasai teknik bela diri, memanah, berkuda, berenang, strategi berperang, Ilmu fiqh, hadis, astronomi, dan matematika. Ia juga menguasai banyak bahasa; Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.
.
Saat para pemuda dengan mudah hancur mentalnya ketika direndahkan atau dihina orang lain, Muhammad Al-Fatih punya hati seluas samudera, mental sekuat baja. Tak terhitung berapa banyak orang yang merendahkannya saat ia diangkat menjadi Raja pada umur 19 tahun. "Bocah ingusan!", cela orang. Musuh dan lingkaran orang kerajaan meremehkan kemampuannya. Kerajaan musuh menyerang saat tahu Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi sultan. Tapi ia lebih memilih memberikan bukti nyata.
.
Saat para pemuda habiskan air matanya untuk kekasih hati yang tidak jelas, Muhammad Al-Fatih memilih habiskan air matanya untuk memohon ampunan dan panjatkan harapan. Sejak baligh, tak pernah satu malam pun ia lewatkan salat Tahajjud. Ialah Pedang Malam, yang selalu diasah dengan tulus ikhlas.
Saat para pemuda lupa dan meninggalkan Tuhan, "Nanti saja kalau sudah tua", fikirnya, Muhammad Al-Fatih tak sekalipun pernah meninggalkan Allah dalam tiap urusannya. Ia miliki 250.000 pasukan yang tak sekalipun meninggalkan salat wajib. Ia laksanakan salat Jumat sebelum menyerang Konstantinopel. Shalat yang shaffnya terpanjang dalam sejarah, 4 km membentang dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara! Gema takbir bersahutan, menggetarkan, menjadi semangat saat menggempur lawan!
.
Saat para pemuda kehabisan cara dan ide-ide cemerlang untuk meraih mimpinya, Muhammad Al-Fatih tak kehabisan cara, bahkan yang menurut orang lain gila.
Yang ia hadapi ialah Benteng Byzantium! Dibatasi laut dengan pagar rantai besi, terbuat dengan teknologi terhebat pada zamannya, tak mampu ditembus selama 11 abad.
Kokohnya Benteng Byzantium tak membuat Ia kehilangan akal. Tak bisa menyeberangkan 70 kapal lewat laut, ia lumurkan minyak pada ratusan gelondongan kayu, lalu jalankan seluruh armada kapal melintasi bukit hanya dalam satu malam!
.
Hoila!
 .
Pagi hari menjelang, musuh kaget bukan kepalang. Benteng Byzantium yang selama 11 abad tak terhancurkan, hari itu telah mampu ditembus!
Merekalah yang Rasulullah ﷺ sebut dengan sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik tentara,
“Konstantinopel akan jatuh di tangan seorang pemimpin yang sebaik-baik pemimpin, tentaranya sebaik-baik tentara, dan rakyatnya sebaik-baik rakyat.”
.
Lalu saat ini, kita sadar akan bentang yang amat jauh antara kualitas pemuda saat ini dan di zaman Muhammad Al-Fatih. Ada jurang pemisah yang terpampang dengan nyata. Kita juga sadar akan ketinggalan yang amat jauh. Oleh karena itu, kita harus mengejar itu semua dengan kerja keras dan kesungguhan.
"Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." (HR. Tirmidzi)
.
Kelak masa muda akan dimintai pertanggungjawabannya. Mereka yang memberi manfaat yang akan kekal, namanya abadi tercatat di bumi dan langit.
.
“Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, hmaka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS. Ar-Raa'd:17)
.
Sumber : Tulisan Farah Qoonita di MASLAHAT.

Wednesday, March 2, 2016

#9 Apa itu Wakaf?



Islam merupakan kesempurnaan dalam kehidupan. Dalam berbagai aspek, Islam sudah mengajarkan dan menerangkan dengan sangat jelas melalui dalil Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Berbagai hal sudah menjadi rahasia umum bahwa ajaran Islam bisa dipraktikkan oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, innaddiina ‘indallahil Islam. Kita patut bersyukur atas kondisi yang sekarang sudah kita alami ini. Hal ini merupakan buah dari keberhasilan para Nabi dan Rasul serta mujahid yang berjuang dalam menegakkan agama Islam. 

Wednesday, February 17, 2016

#8 Semir Rambut Hitam, Bolehkah?

Ada satu pertanyaan yang diajukan salah satu murid mengenai hukum menyemir rambut. Bolehkah rambut disemir dengan semir hitam? 
Untuk menjawabnya, berikut saya cantumkan beberapa penjelasannya. 
Selamat membaca...

Bagi yang sudah berusia senja atau mungkin saja masih muda tapi sudah beruban, sangat ingin sekali merubah warna rambutnya yang telah memutih dengan warna hitam. Inilah tanda ketidaksabaran dari sebagian orang dengan warna rambutnya itu. Namun bagaimanakah tuntunan Islam dalam hal ini? Bolehkah mewarnai rambut dengan warna hitam? Tulisan ini sebenarnya telah kami bahas dalam posting yang sudah lama kami muat di web ini. Silakan lihat di link berikut. Jadi tulisan ini hanya kembali mengingatkan kembali akan tidak bolehnya menggunakan warna hitam ketika menyemir rambut. Perhatikan tulisan berikut yang di dalamnya terdapat penjelasan dari ulama besar Saudi Arabia, Syaikh ‘Abdul Karim Khudair[1].
Bersabar dengan Uban
Kondisi beruban memang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Ada yang merasa gatal sehingga ingin mencabut uban tersebut dari kepalanya. Atau karena penampilan yang sudah terlihat tua, akhirnya ia pun ingin merubah uban dengan warna lain (terutama dengan warna hitam).
Padahal uban adalah cahaya seorang mukmin di hari kiamat. Perhatikan dalam hadits-hadits berikut.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة
Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban –walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya.[2]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تنتفوا الشيب فإنه نور يوم القيامة ومن شاب شيبة في الإسلام كتب له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة
Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat.[3]
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.”[4]

Sehingga kami nasehatkan di atas tadi, bersabar itu lebih utama. Jangan merasa gelisah atau risih dengan uban tersebut. Lihatlah balasan atau pahala yang Allah berikan kelak nanti. Cahaya di hari penuh kesulitan di hari kiamat, itu lebih utama dari gelisah dan tidak suka di dunia. Coba setiap yang beruban merenungkan hal ini. Namun hanya Allah lah yang beri taufik dan hidayah demi hidayah.
Diharamkan Menyemir Uban dengan Warna Hitam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لَا يَصْبُغُونَ فَخَالِفُوهُمْ
Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak menyemir uban mereka, maka selisilah mereka.”[5]
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ
Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.”[6] Ulama besar Syafi’iyah, An Nawawi membawakan hadits ini dalam Bab “Dianjurkannya menyemir uban dengan shofroh (warna kuning), hamroh (warna merah) dan diharamkan menggunakan warna hitam”.
Ketika menjelaskan hadits di atas An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Menurut madzhab kami (Syafi’iyah), menyemir uban berlaku bagi laki-laki maupun perempuan yaitu dengan shofroh (warna kuning) atau hamroh (warna merah) dan diharamkan menyemir uban dengan warna hitam menurut pendapat yang terkuat. Ada pula yang mengatakan bahwa hukumnya hanyalah makruh (makruh tanzih). Namun pendapat yang menyatakan haram lebih tepat berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “hindarilah warna hitam”. Inilah pendapat dalam madzhab kami.”
Bahan yang baik digunakan untuk menyemir uban tadi adalah inai dan pacar. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحْسَنَ مَا غَيَّرْتُمْ بِهِ الشَّيْبَ الْحِنَّاءُ وَالْكَتَمُ
Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna’ (pacar) dan katm (inai).”[7]
Soal-Jawab Syaikh ‘Abdul Karim Khudair
Beliau hafizhahullah ditanya, “ Apa hukum mewarnai rambut dengan warna hitam?”
Jawaban dari beliau,
Hadits yang membicarakan masalah ini menyatakan,
وَجَنِّبُوهُ السَّوَادَ
Jauhilah menggunakan warna hitam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat Abu Qohafah dengan rambutnya yang beruban (warna putih),  beliau bersabda,
غَيِّرُوهُ وَجَنِّبُوهُ السَّوَادَ
Ubahlah uban tersebut dan jauhi warna hitam.
Namun hadits ini dikatakan mudroj (ada tambahan dari perowi) yang tidak bisa dijadikan hujjah dan tidak bisa dijadikan dalil. Akan tetapi, mewarnai rambut dengan hitam baik untuk laki-laki, perempuan, hukumnya haram. Termasuk pula bagi anak kecil atau orang dewasa, hukumnya sama, tetap haram.
Masih tersisa masalah, mengenai mengubah uban dengan warna selain hitam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan dalam hadits, “Ubahlah”. Minimal perintah ini adalah sunnah dan ada sebagian ulama katakan hukumnya adalah wajib untuk merubah uban (dengan warna selain hitam). Dan sahabat Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu sendiri merubah ubannya dengan hinna’ (pacar) dan katm (inai). Adapun sahabat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu mengubah ubannya hinna’ (pacar) dan shorf.
Kita perhatikan sendiri bahwa kebanyakan orang yang berada di usia senja tidak mewarnai ubannya, karena dalam hal ini terasa sulit dan berat.
Intinya, melakukan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk merubah uban (dengan warna selain hitam) sangat dituntut bagi seorang muslim. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri katakan, “Ubahlah uban tersebut”. Para ulama katakan bahwa mewarnai uban (dengan selain hitam) di sini hukumnya sunnah, bukan wajib. Akan tetapi, jika kita katakan demikian bahwa itu sunnah dan ada perintah dalam hal ini, lantas mengapa kita tidak tunaikan saja perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada?”[8]
Inilah penjelasan dalam masalah menyemir rambut. Hal ini berlaku pula bagi yang tidak memiliki uban lantas ingin menyemirnya dengan warna hitam, sama saja tetap terlarang karena hadits yang membicarakan ini berlaku umum. Wallahu a’lam.
Jadi problema memang di sebagian salon atau tempat cukur rambut, di mana mereka melayani pelanggan yang ingin menyemir ubannya dengan warna hitam. Ini tentu saja masalah dan upahnya pun dari suatu usaha yang haram. Dalam hadits disebutkan,
وإن الله إذا حرم شيئا حرم ثمنه
Jika Allah mengharamkan sesuatu, Allah pun mengharamkan upahnya.[9] Berarti upah yang diperoleh dari menyemir uban dengan warna hitam adalah upah yang haram. So, ini berarti memakan harta orang dengan cara yang batil.
Demikian ulasan singkat kami dalam hal ini. Kami harapkan pembaca bisa membaca ulasan kami lainnya tentang mencabut uban dan menyemir uban di sini:
  1. Mencabut uban
  2. Menyembir rambut
Moga bermanfaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmus sholihaat.


Riyadh-KSA, 10th Rabi’uts Tsani 1432 H (15/03/2011)
www.rumaysho.com




[1] Beliau adalah salah satu pengajar di Fakultas Ushulud-din Jami’ah Al Imam Muhammad bin Su’ud Al Islamiyah di Riyadh. Namun saat ini beliau berpindah mengajar di Jami’ah Malik Su’ud (King Saud University) di kota yang sama.
[2] HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir mengatakan bahwa hadits ini hasan
[3] HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan
[4] HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih
[5] Muttafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari dan Muslim
[6] HR. Muslim
[7] HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah mengatakan bahwa hadits ini shahih
[8] Diterjemahkan dari website pribadi Syaikh ‘Abdul Karim Khudair di link: http://www.khudheir.com/text/4304
[9] HR. Ibnu Hibban no. 4938. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

Saturday, February 13, 2016

#7 Punuk dalam Berkerudung, Bolehkah?

Sumber Gambar
Akhir-akhir ini, hijab semakin digemari para perempuan. Dahulu awalnya belum berkerudung, sekarang sudah rajin memakai kerudung. Dalam Islam memang, setiap perempuan muslim yang sudah baligh WAJIB hukumnya memakai kerudung dan menutup aurat. Di samping perintah Allah, memakai kerudung memiliki banyak sekali manfaat. Namun, tentunya berkerudung pun tidaklah sembarangan. Harus melihat aturannya juga. 
Bagaimana caranya? 
-
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menutup aurat bagi perempuan, diantaranya adalah:
1. Menutup aurat (seluruh anggota badan, kecuali muka dan telapak tangan) (QS. al Ahzab[33]: 59)
2. Bahan yang digunakan tidak pas dibadan/ ketat, tidak boleh transparan, dan bersih
3. Menutupi warna kulit; Batas minimal kain yang digunakan untuk baju dan sebagainya setidaknya dapat menyamarkan warna kulit. Namun alangkah lebih baik jika dapat benar-benar menutupinya. 
-
Salah satu yang menjadi perhatian adalah cara berhijab atau cara berjilbab masyarakat sekarang ini. Masih ditemukan beberapa perempuan yang menampakkan punuknya ketika berjilbab. 
Apakah dalam Islam membolehkan perempuan berjilbab dengan menggunakan punuk?
berikut hukumnya:
-
 Perempuan yang berjilbab dengan berpunuk, Disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dalam Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim dan lainnya bahwasanya mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium bau wangi surga, padahal bau wangi surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh.

Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda”

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,
1.      Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],
2.      dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
(HR. Muslim dan yang lain).

Penjelasan Hadits Menurut Para Ulama:
-
Imam An Nawawi dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim berkata:
“Hadis ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Apa yang telah beliau kabarkan kini telah terjadi.
Adapun “berpakaian tapi telanjang”, maka ia memiliki beberapa sisi pengertian.
Pertama, artinya adalah mengenakan nikmat-nikmat Allah namun telanjang dari bersyukur kepada-Nya.
Kedua, mengenakan pakaian namun telanjang dari perbuatan baik dan memperhatikan akhirat serta menjaga ketaatan.
Ketiga, yang menyingkap sebagian tubuhnya untuk memperlihatkan keindahannya, mereka itulah wanita yang berpakaian namun telanjang.
Keempat, yang mengenakan pakaian tipis sehingga menampakkan bagian dalamnya, berpakaian namun telanjang dalam satu makna.
-
Sedangkan “maa`ilaatun mumiilaatun”, maka ada yang mengatakan: menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan apa-apa yang seharusnya mereka perbuat, seperti menjaga kemaluan dan sebagainya.
“Mumiilaat” artinya mengajarkan perempuan-perempuan yang lain untuk berbuat seperti yang mereka lakukan.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” itu berlenggak-lenggok ketika berjalan, sambil menggoyang-goyangkan pundak.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas, yaitu model para pelacur yang telah mereka kenal.
“Mumiilaat” yaitu yang menyisirkan rambut perempuan lain dengan gaya itu.
Ada yang mengatakan, “maa`ilaat” maksudnya cenderung kepada laki-laki.
“Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan yang mereka perlihatkan dan sebagainya.
-
Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta. Ini adalah penafsiran yang masyhur. 
-
Al Maaziri berkata: dan mungkin juga maknanya adalah bahwa mereka itu sangat bernafsu untuk melihat laki-laki dan tidak menundukkan pandangan dan kepala mereka.
Sedang Al Qoodhiy memilih penafsiran bahwa itu adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata: yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.
Lalu ia berkata: ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka, dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.
 -
Maksud dari hadits “kepala mereka seperti punuk onta”, adalah wanita yang menguncir atau menggulung rambutnya sehingga tampak sebuah benjolan di bagian belakang kepala dan tampak dari balik hijabnya .
Ancaman yang sangat keras bagi setiap wanita yang keluar rumah menonjolkan rambut yang tersembunyi di balik hijabnnya dengan ancaman tidak dapat mencium bau wangi surga, padahal bau wangi surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh.
-
Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau mencari alternatif yang lain. Terima dengan sepenuh hati terhadap apa yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [QS. Al-Ahzab: 36 ]
 Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu ..”
[Q.S. Al Hujaraat : 15]
-
Kalau kita cermati dengan seksama maka akan jelas sekali bahwa saat ini banyak kaum wanita yang telah melakukan apa yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dalam hadits tersebut, yaitu memakai jilbab yang dibentuk sehingga mirip punuk onta. Kalau berjilbab seperti ini saja tidak masuk surga, bagaimana pula yang tidak berjilbab?
Inti dari larangan dalam hadits tersebut adalah bertabarruj, yaitu keluar rumah dengan berdandan yang melanggar aturan syari’at dan berjilbab yang tidak benar sebagaimana firman Allah:
“dan hendaklah kamu tetap di rumahmudan janganlah kamu (bertabarruj) berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu“. (QS. Al-Ahzaab: 33).
-
Adapun ketika dirumah dan dihadapan suami, maka para isteri diperbolehkan berdandan dengan cara apa saja yang menarik hati suaminya..
-
Semoga artikel ini bermanfaat..
 -
referensi: 
-Al-Qur'an dan Al-Hadits
-http://www.kajianislam.net/2011/11/beginilah-gambar-perempuan-yang-kepalanya-ibarat-punuk-onta-yang-disebutkan-oleh-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-ala-alihi-wa-sallam-dalam-hadits-shahih-riwayat-imam-muslim-dan-lainnya-bahwasanya-mer/
-http://shofaabdillah.blogspot.com/2014/07/cara-menutup-aurat-sesuai-syariat-islam.html